Alat musik tradisional Sulawesi Selatan – Sulawesi Selatan adalah sebuah Provinsi yang beribukota di Makassar. Sulawesi Selatan dulunya memiliki nama “Ujung Pandang”. Sulawesi Selatan sangatlah memiliki potensi kesenian dan kearifan lokal yang sangat indah.
Dengan lebih dari 5 bahasa daerah yang ada di satu tempat mulai dari bahasa Mandar, bahasa konjo, bahasa Makassar dan lainnya, membuat Sulawesi Selatan menjadi rekomendasi saya jika anda ingin pergi liburan.
Terlebih jika anda memang sangat senang melakukan Travelling maka berkunjunglah ke Tana Toraja yang terdapat di bagian utara Sulawesi Selatan.
Jika anda beruntung mungkin anda akan melihat sebuah kebiasaan atau tradisi yang cukup terkenal di Sul Sel yaitu Mappalili, sebuah acara turun temurun sebagai sebuah tanda untuk memulai menanam padi.

Dengan harapan sawah yang ditanam padi tersebut aman dari segala gangguan hingga waktu panen datang. Mappalili hanyalah satu dari banyaknya kearifan lokal di Sulawesi Selatan.
Berbicara tentang kebudayaan, kali ini saya akan membahas tentang kesenian lokal yaitu alat musik tradisional daerah Sulawesi Selatan dan berikut selengkapnya.
Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan
Beberapa saat yang lalu kita baru mendengar tentang hari jadi atau hari ulang tahun (HUT) ke-9 Kabupaten Toraja Utara (Torut) di Lapangan Bakti [src] yang sangat seru dan semarak akan kesenian lokal yang membuat kita teringat dengan betapa bahagianya masyarakat dulu saat kebudayaan masih mendominasi wilayah.
Musik yang mereka dengar berasal dari suara alat musik tradisional Sulawesi Selatan langsung bukan dari teknologi handphone, mengumpulkan warga masih menggunakan alat tradisional yang terdengar ke seluruh penjuru desa dan di situlah keindahan Indonesia.
Baca juga:
- alat musik tradisional Sulawesi Barat
- alat musik tradisional Sulawesi Tenggara
- alat musik tradisional Sulawesi Tengah
Berikut daftar nama alat musik tradisional Sulawesi Selatan, beserta gambar dan penjelasannya:
Ana’ Baccing
Baccing adalah sebuah alat musik yang terbuat dari logam dan dimainkan dengan cara dipukulkan satu sama lain.

Baca juga: cara memainkan simbal
Bentuknya yang menarik, yakni mirip sepasang dayung membuat alat musik ini cukup tersohor, terlebih karena sering dimainkan dalam karnaval atau parade pesta dan upacara adat.
Basi – Basi
Bentuk dari alat musik tradisional ini mengingatkan kita seperti alat musik tradisional tiup yang digunakan pawang ular pada film-film yang membuat ular menjadi jinak.

Baca juga: alat musik tradisional yang ditiup
Masyarakat Bugis menyebut alat musik ini dengan sebutan basi basi sedangkan penduduk Makasar menyebutnya Klarinet (seperti terompet panjang dengan banyak lubang suara).
Basi basi dimainkan dengan cara ditiup, didalamnya terdapat sebuah membran yang nantinya dapat menghasilkan bunyi saat dimainkan.
Gendang Bulo
Gendang Bulo adalah alat musik tradisional daerah sulawesi selatan yang berbentuk seperti gendang namun ukurannya cukup kecil dan juga panjang. Gendang Bulo memiliki ukuran yang berbeda, salah satu sisinya berukuran lebih lebar pada bagian yang dipukul.

Gendang ini dimainkan pada saat acara-acara tertentu saja seperti adanya pernikahan atau acara adat tertentu, selain itu pemain dari alat musik Gendang Bulo adalah kamu laki-laki, namun sayang jarang dijumpai pemain yang masih muda, karena mungkin kurangnya minat belajar dari generasi muda.
Baca juga: alat musik tradisional yang dipukul
Untuk memainkan Gendang Bulo, anda harus mengatur letaknya terlebih dahulu dan jika anda normal (tidak kidal) sisi yang lebih besar ada di sebelah kanan dan untuk memukulnya menggunakan seperti sebuah batang kayu atau stik drum, dan bagian kiri dipukul menggunakan telapak tangan.
Baca juga: cara memainkan gendang
Posisi gendang juga harus diperhatikan, jika anda tidak kidal berarti posisi gendang tersebut miring ke arah kiri (bagian yang dipukul menggunakan tongkat di kanan) dan sebaliknya.
Baca juga: cara memainkan kendang
Pemain biasanya menggunakan pakaian adat dan saat dimainkan, gendang ini bisa dikolaborasikan dengan alat alat musik tradisional Sulawesi Selatan lainnya
Jalappa
Jalappa adalah alat musik tradisional yang berbentuk seperti Simbal, alat musik ini terbuat dari logam kuningan dan dimainkan pada saat upacara adat tertentu saja seperti saat persembahan sesaji untuk para dewata.

Di beberapa daerah, nama alat musik tradisional Sulawesi Selatan ini lebih dikenal dengan sebutan kancing-kancing karena bentuknya yang menyerupai kancing berukuran besar.
Baca juga: cara memainkan rebab
Jalappa juga digunakan pada saat upacara adat tolak bala dan juga dipercaya menjadi bagian dari peralatan dukun di beberapa daerah. Jika digunakan untuk acara adat, biasanya sebelum sebuah tarian dimulai alat musik ini terlebih dulu dibacakan mantra-mantra saat diiringi alat musik lainnya.
Keso-Keso
Keso-Keso merupakan alat musik tradisional Sulawesi Selatan yang cukup terkenal karena suara yang dihasilkan sangat indah dan membuat kita seakan terbawa dengan suasana daerah asalnya.

Alat musik tradisional ini memiliki nama “Keso” karena memang cara memainkannya digesek, sehingga disebut “Keso-Keso” dan beberapa orang juga ada yang menyebutnya “Kere-Kere Galang”.
Pada bagian tubuh Keso-Kesoyang digunakan sebagai resonatornya terbuat dari kayu nangka yang dipilih dengan cara khusus dan dibentuk menyerupai jantung pisang dengan rongga di tengahnya agar menciptakan suara yang maksimal.
Baca juga: alat musik tradisional yang digesek
Setelah dipahat se-demikian rupa sehingga berbentuk cekungan, kekosongan dari kayu nangka tersebut ditutup dengan membran yang terbuat dari kulit kambing pilihan.
Dari alat menggesek-nya tidak diperlukan kayu khusus karena asalkan kuat, kayu tersebut bisa digunakan sebagai busur yang digunakan untuk menggesek Keso-Keso.
Namun yang terpenting terletak pada benda yang terlihat seperti tali busur tersebut yang ternyata menggunakan rambut ekor kuda sebagai bahannya. Bunyi yang dihasilkan ternyata berasal dari gesekan antara senar pada Keso-Keso dan juga rambut ekor kuda pada busur.
Lalosu
Alat musik tradisional Sulawesi Selatan Alosu adalah alat musik yang terbuat dari anyaman daun kelapa dan berbentuk kotak-kotak kecil yang tersusun rapih. Di bagian dalamnya terdapat biji-bijian yang jika kita goyangkan akan menimbulkan suara seperti beras yang terdapat dalam botol plastik.

Baca juga: cara memainkan marakas
Penggunaan Alosu sulit ditemukan, tetapi jika anda beruntung ada beberapa nyanyian daerah yang menggunakan alat musik tradisional ini sebagai pengiringnya.
Puwi – Puwi
Satu lagi alat musik tiup dengan bentuk yang cukup unik, Puwi-Puwi atau juga disebut puik-puik adalah sebuah alat musik berupa terompet khas dari Sulawesi Selatan.
Bentuk dan cara memainkan alat musik ini sama persis dengan beberapa alat musik dari daerah lain di Indonesia, seperti serunai di Sumatera, Sronen di Jawa Timur, dan Tarompet di Jawa Barat.
Suling Lembang
Suling Lembang adalah alat musik tradisional di Sulawesi Selatan yang berasal dari asal Toraja yang memiliki panjang yang berbeda dari suling lainnya, dengan panjang 40 hingga 100 cm, Suling Lembang merupakan suling terpanjang di daerah Toraja.

Meskipun dengan panjang hingga 1 m, Suling ini memiliki ukuran diameter yang kecil jadi kita masih bisa memegang dengan menggunakan tangan kita dan pada bagian ujung suling tersebut diberikan cerobong tanduk, sehingga bentuknya seperti terompet.
Suling Lembang memiliki 6 lubang nada yang biasanya digunakan pada lagu lagu Toraja terutama pada saat acara berduka, namun suling ini tidak dimainkan solo dan seringnya diiringi dengan alat musik lain yaitu Suling deata.
Baca juga: cara memainkan suling
Suling lembang berbentuk tegak lurus dan ditiup melalui bagian atas yang berbentuk seperti cincin dan juga nada-nada yang dihasilkan sangatlah bertemakan “Toraja”.
Peran Suling Lembang ini baru akan terlihat pentingnya pada sebuah kegiatan Rambu Tuka’ dan juga Aluk Rampe Matampu (Upacara panen padi dan Upacara kematian). Penggunaan alat musik tradisional ini sangat penting untuk mengiringi syair dan lagu pada upacara tersebut.
Talindo
Talindo merupakan alat musik tradisional khas Sulawesi Selatan yang tepatnya berasal dari tanah Toraja, dengan bentuknya yang unik dan juga sederhana alat musik tradisional Talindo / Popondi digunakan dalam berbagai acara adat disana.

Alat musik Talindo juga cukup terkenal didunia, nama Talindo merupakan sebutan alat musik tradisional ini di daerah Bugis sedangkan Popondi untuk sebutannya di daerah Makasar.
Alat musik tradisional ini terbuat dari bahan yang bisa dicari dari alam yaitu kayu, tempurung kelapa dan tentunya senar karena kita memainkan Talindo dengan cara dipetik. Talindo / Popondi memiliki bentuk seperti busur, alat musik ini juga termasuk kedalam jenis sitar berdawai satu. Tempurung kelapa tadi nantinya akan dimanfaatkan sebagai resonatornya.
Baca juga: alat musik perkusi
Alat musik Tradisional Popondi / Talindo biasanya dimainkan oleh para petani saat melakukan panen sawah mereka atau saat mengisi waktu senggang para remaja.
Selain terkenal akan kepercayaan animisme yang pasti membuat kita merinding, memang beberapa jenis alat musik tradisional Sulawesi Selatan juga sangat sulit ditemukan terlebih beberapa daerah sekarang bukanlah daerah yang benar – benar pedesaan. Jika anda penasaran, anda bisa melihat beberapa bentuk fisik di museum lokal.